Selasa, 23 November 2010
Senin, 22 November 2010
Aku Di Bharatayudha
Lamunanku tersentak ketika datang serombongan ce menembus lebatnya hujan yg mulai mereda dihari itu...sama seperti Gatotkaca yang tersentak ketika Adipati Karna masuk ke medan pertempuran...salah satu dari ce tersebut mengulurkan tanganya dan menyerahkan sepucuk surat beramplop warna merah muda bak sang Suryaseta(Adipati Karna) merentangkan senjata pamungkas Kunta Wijayandanu kearah Gatotkaca....Gatotkaca menyadari bahaya mengancam dirinya,seperti diriku,aku menyadari,seperti yang ku harapkan...surat dari pujaan hati....
Aku tak langsung membuka dan membaca surat tersebut....kusimpan dan aku berniat membacanya ketika aku sampai dirumah,memperbanyak berdoa...semoga isi'ya seperti yang kuharapkan, seperti Gatotkaca ketika Karna merentangkan Kunta Wijayandanu,Gatotkaca memperbanyak dirinya agar Karna bingung dan mengulur waktu kematianya....
Sampai dirumah kubaca surat itu...perlahan ku baca kata demi kata...kemudian aku terasa seperti mendengar desingan senjata lepas dri tempatnya, ak bagaikan terbang kedunia lain...seperti gatotkaca yang mendengar desingan Kunta Wijayandanu lepas dari tangan Adipati Karna,Gatotkaca terbang setinggi2nya untuk menghindar dari kejaran Kunta...bersembunyi dibalik awan..begitu pula aku bersembunyi dibalik bantal...tak percaya bahwa kisah cintaku akan hilang..seperti gatotkaca menyadari ajalnya semakin dekat...
Ku baca sekali lagi surat itu...seperti sebuah panah kluar dari dalamnya....melesat kluar...menusuk dadaku...seketika itu dadaku merasa begitu sakit...seperti saat Kunta Wijayandanu menembus perut Gatotkaca..seketika itu Gatotkaca tewas dan tubuhya jatuh kebumi..tubuhkupun seperti tak mempunyai tenaga dan jatuh diatas pembaringan...itulah akhir dari riwayat cinta pertamaku...seperti akhir dari riwayat Bimaseta(Gatotkaca)....