Sabtu, 17 Mei 2014

Mimpi, Harapan dan Wujud Nyata



“Mimpi, Harapan dan Wujud Nyata Pemuda Sarjana Dalam Membangun Diri dan Masyarakat Desa” adalah sebuah jargon (suatu ungkapan yang memiliki makna) yang aku buat sendiri. Entah mengapa jargon itu tiba-tiba muncul dalam pikiranku dan kemudin aku tuangkan dalam bentuk gambar. Namun makna dan arti dari jargon tersebut belum pernah terpikirkan sampai dengan malam hari setelah pagi harinya aku tuangkan jargon itu dalam bentuk gambar,ketika itu ak sedang tidak bisa tidur karena serangan migrain yang entah kenapa bisa muncul lagi setelah sekian lama tidak kambuh. Saat menahan rasa sakit di kepalaku dan untuk mengalihkan perhatian agar tidak terlalu terasa sakit maka arti dan makna jargon itu muncul. Dan muncul pula ide untuk menulisnya di blog setelah sekian lama tidak pernah membuka dan posting di blog karena sikontol panjang (situasi, kondisi, toleransi, pandangan dan jangkauan) yang tidak memungkinkan.

Aku memang bukan orang cerdas, bukan pula sastrawan atau pujangga yang begitu mengeluarkan kata-kata langsung terpikir maknanya atau mungkin memikirkan makna dulu baru mengeluarkan jargon. Aku bukan pula filsuf yang jargon dan kata-katanya sangat hebat dan mampu mempengaruhi hidup banyak orang. Aku hanya Peserta Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) dari Kemenpora RI. Namun jargon ini muncul dari pemikiran sendiri karena kerap mendengar keluh kesah temanku sesama PSP3 yang selalu bilang bosan, jenuh, dan bahkan stress. Aku juga bingung kenapa mereka merasakan seperti itu, padahal aku dalam kondisi yang sama dengan teman-temanku itu, atau mungkin memang aku sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini bahkan lebih buruk dari yang sekarang? Entahlah, yang jelas pikiran postif, ikhlas, dan rasa tanggung jawab akan tugas yang diemban oleh ku menjadi motivasi sendiri yang membuat aku tidak pernah mengatakan dan jangan sampai mengeluh.

Apapun itu yang utama disini aku ingin menulis apa makna dan arti dari jargon Mimpi, Harapan dan Wujud Nyata Pemuda Sarjana Dalam Membangun Diri dan Masyarakat Desa” yang mungkin dapat menginspirasi dan menumbuhkan motivasi. Jargon itu terdiri dari kata-kata yang semiliki arti sendiri dan saling berhubungan. Jargon ini mengambarkan sebuah proses tujuan dan manfaat dari program PSP3. Apa itu? Mari kita simak.


Mimpi            :   menurutku mimpi adalah sebuah angan – angan yang masih sangat jauh dari kenyataan namun masih memiliki kemungkinan terwujud. Mimpi disini dianalogikan ketika kita masih sekolah, dimana kita mempunyai mimpi ingin memajukan, membangun, dan memperbaiki diri demi memperbaiki kondisi masyarakat sekitar kita meski intensitasnya masih sangat kecil. Kita sering mendengar keluh kesah orang tua tentang kondisi sosial ekonomi dan kemasyarakatan di lingkungan kita.
Harapan         :   menurutku harapan adalah angan-angan yang kemungkinan terwujudnya semakin besar karena sudah ada jalan menuju terwujudnya angan-angan tersebut. Harapan ini banyak muncul saat kita menjadi mahasiswa, dimana kita sudah memiliki pemikiran yang lebih dewasa. Bahkan mahasiswa sering menunjukkan harapan tersebut dengan cara demonstrasi yang berujung pemaksaan dan keributan. Sampai kita lulus dan bertitel Sarjana harapan membangun diri dan masyarakat mulai terbuka lebar. Apalagi ketika ada program PSP3, lalu kita mendaftar dan lolos untuk di tempatkan di desa penempatan masing-masing.
Wujud Nyata  :   adalah implementasi apa yang kita dapatkan di dunia pendidikan dan masyarakat sekitar kita untuk kita gunakan dalam membangun diri dan masyarakat di tempat lain. Sederhananya mengaplikasikan apa yang sudah kita dapatkan selama ini untuk kemajuan diri sendiri dan untuk orang lain. Lebih sederhana lagi “Mengabdi Ke Masyarakat”. Tugas PSP3 secara sederhana adalah membangun pedesaan dengan segala hal potensi diri dan potensi daerah penempatan semaksimal mungkin.

Jadi Program PSP3 adalah jalan guna mewujudkan mimpi dan harapan kita sebagai pemuda sarjana terpilih guna membangun diri sambil membangun masyarakat di desa. Sangat besar manfaat dari program ini bagi pemuda yang katanya intelektual, dimana para pemuda sarjana tidak diarahkan untuk menjadi pegawai di suatu instansi atau kantor tertentu. Akan tetapi diarahkan untuk mandiri dengan ditempatkan jauh dari daerah asal, berwirausaha, dan membuka lapangan pekerjaan di daerah penempatan. Itulah yang dimaksud “Membagun Diri dan Masyarakat Desa”.

Rule dan alur yang sedang kita laksanakan sudah jelas, jadi apa yang menyebabkan teman-teman ku selalu berkeluh kesah? Mungkin karena hati belum didasari berbakti kepada masyarakat. Memang susah untuk melakukan sesuatu bukan karena hati, kebanyakan karena money oriented. Padahal yang namanya membangun diri dan mengabdi ke masyarakat jiwa sosialnya harus lebih tinggi daripada profit atau money oriented. Ditambah rasa tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas sekecil apapun harus di tanamkan. Mungkin program PSP3 tidak seperti yang kita bayangkan, tapi jika kita membiasakan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekecil apapun maka segala kekesalan dan kekecewaan terhadap pengelolaan program PSP3 yang carut marut oleh pemerintah pusat akan dapat ditekan meski tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Aku teringat sebuah kata dalam Sandi Adat Ambalan Ksatria Kendalisada milik DKC Banyumas yang menjadi landasanku dan teman-temanku saat aku masih di DKC Banyumas, yaitu “Menghindar dari tanggung jawab bukanlah sifatnya”, itulah yang selalu mendasari aku selalu berusaha bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sekecil apapun apalagi tugas besar dam mulia dari negara.

Profit yang kita dapatkan dari melaksanakan program ini kita tempatkan sebagai reward bagi kita, bukan tujuan utama, karena PSP3 adalah pengabdian kepada masyarakat. Diniatkan sebagai ibadah akan menjadikan pikiran kita lebih tenang. Aku kembali ingat kata dalam sandi adat Ksatria Kendalisada yang berbunyi “Menolong tanpa sombong, Merangkum buana alam semesta dengan kasih, Mengalirkan air kehidupan sebagai seorang patriot bangsa”. Dengan PSP3 mari kita menjadi generasi muda yang bisa merubah bangsa ini kedepan menjadi bangsa yang lebih baik dan kuat. Bekerja di instansi pemerintah (PNS, wakil rakyat, pejabat negara dan publik) kalau tidak didasari semangat pengabdian dan patriotisme maka yang terjadi adalah KKN.

Ah…kok malah ngelantur ngomongnya, oke lah itu hanya sebuah jargon dari orang yang bernama Nuzul Wahyudi, sebuah ungkapan atau jargon yang biasa-biasa saja. Tapi semoga bermanfaat bagi teman-teman seperjuangan maupun teman-teman yang lain meski sangat sedikit. Karena prinsip pengabdian adalah “Setitik Bhaktimu mungkin tak berarti, namun Keihklasanmu sangat berarti”. Mari kita wujudkan “Pemuda Maju, Olahraga Jaya, NKRI Harga Mati”. Semangat teman-teman PSP3!! Semangat 55!!


Sabtu, 10 Mei 2014

Keberhasilan Raimuna Cabang Banyumas Tahun 2014

 Raimuna yang berlangsung dari tanggal 12-15 April 2014, 3 malam
berturut-turut hujan beserta badai menerpa tapak-tapak perkemahan
peserta Raicab 2014 dari yang jatuh pingsan hingga ditemani oleh
“mbahnya” menjadi momen tersendiri dari kegiatan Raimuna Cabang.
Imbasnya peserta diharapkan mampu bertahan dari apa yang dialami dan
siap tempur dalam medan berbadai peluru.



Keberhasilan Raimuna Cabang Banyumas Tahun 2014

Sabtu, 08 Juni 2013

Sistem Tulisan

Huruf/ Aksara Jawa
Sejarah manusia tidak terlepas dari tulisan. Tulisan sangat bermanfaat dala perkembangan sejarah manusia, dengan tulisan manusia dapat menggambarkan kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Bahkan menurut ilmuan, sebuah peradaban manusia dikatakan meninggalkan zaman pra sejarah dan maju ketika peradaban tersebut telah mengenal tulisan.Tulisan berkaitan dengan aksara atau huruf. Kedua kata tesebut sering diartikan sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan. Pengertian dari Aksara adalah adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa atau disebut Sistem Tulisan. Sedangkan Huruf adalah suatu grafem dari sebuah sistem tulisan atau aksara. Grafem sendiri adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara (Wikipedia).

Tulisan juga berpengaruh pada penyebaran suatu bahasa tertentu dan perkembangan bahasa tersebut. Saat ini terdapat kurang lebih 6000 bahasa yang dituturkan di seluruh dunia, dan sekitar 100 bahasa memiliki aksara tulis sendiri (Wikipedia). Diantaranya Bahasa Jawa dengan Aksara Jawa, Bahasa Korea dengan Aksara Hangeul, dan Bahasa Jepang dengan Aksara Kanji dan Kana (Hiragana, Katakana, Manyongana), dan lain-lain. Namun ada sebuah aksara yang dapat digunakan untuk menulis bahasa lain, sebagai contoh Bahasa Jawa bisa ditulis dengan aksara Jawa, bisa juga ditulis dengan Aksara Arab dengan berbagai penyesuaian. Sedangkan sisanya menggunakan aksara latin untuk aksara tulisnya.

Dari sekitar 100 aksara tulis yang ada, ilmuan membaginya dalam 7 Sistem Tulisan. Sistem-sistem ini dibedakan berdasarkan kemiripan bunyi, kemiripan bentuk, dan turunan aksara tersebut. Ketujuh Sistem Tulisan tersebut adalah Abjad, Abugida, Alfabet, Ideo/Piktogram, Logogram, Semi Silabis dan Silabis.

Sistem Tulisan Abjad
Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem (satuan terkecil dai bahasa) kecuali vokal. Dengan kata lain sistem tulisan Abjad adalah sistem tulisan yang aksaranya hanya terdiri dari huruf Konsonan. Kata "Abjad" sendiri diambil dari 4 huruf pertama dari Aksara Arab, yaitu Alif, Ba, Jim, dan Dal yang jika dirangkai akan berbunyi Abjad. Aksara-aksara yang termasuk dalam Sistem Penulisan Abjad antara lain Aksara Arab, Jawi (Aksara Arab yang digunakan untuk menulis Bahasa Melayu), Penggon (Aksara Arab yang digunakan untuk menulis Bahasa Jawa), Abjad Aram, Abjad Ibrani, Nabath, Fenisia, Suryani, Tifinag dan lain-lain.

Aksara yang terdapat pada Sistem Penulisan Abjad banyak diturunkan dari Abjad Fenisia. Abjad Fenisia berasal dari kira-kira tahun 1000 SM dan merupakan turunan langsung huruf Proto-Sinai. Huruf ini digunakan oleh orang Fenisia untuk menulis bahasa Fenisia, sebuah bahasa Semitik Utara.

Bentuk Abjad Fenisia: 


Aksara yang termasuk Sistem tulisan Abjad


Sistem Tulisan Abugida
Sistem Tulisan Abugida atau disebut pula alfasilabis adalah aksara segmental yang didasarkan pada konsonan dengan notasi vokal yang diwajibkan tapi bersifat sekunder. Alfasilabis berasal dari kala Alfa yang merujuk pada huruf vokal, dan silabis yang berasal dari bahasa Inggris syllabary dan Bahasa Latin syllaba yang berarti Suku Kata. Dengan kata lain Abugida adalah Sistem tulisan dimana satu karakter aksara mewakili satu suku kata dengan notasi vokal yang diwajibkan (biasanya 'a') dan melekat di setiap karakter. Jadi satu karakter terdiri dari suatu huruf konsonan dan huruf 'a'.

Aksara yang termasuk Sistem Tulisan Abugida kebanyakan adalah rumpun Aksara Brahmi, dan merupakan sistem penulisan dengan jenis aksara terbanyak dibanding dengan sistem tulisan yang lain. Aksara Brahmi berasal dai India yang telah digunakan sejak abad ke-3 Sebelum Masehi pada masa pemerintahan Raja Ashoka.



Aksara Brahmi dalam perkembanganya menurunkan aksara-aksara lain dan dibagi menurut wilayah penyebarannya, yaitu Utara, Selatan dan Keluarga Kawi (Jawa Kuno). Perkembangan Aksara Brahmi terjadi di utara india sampai ke Tibet menurunkan aksara-aksara seperti Assam, Bengali, Gujrati dan Dewanagari yang dugunakan sebagai Aksara Tulis Nasional di India sekarang serta lainnya. Sedangka Aksara Brahmi di selatan berkembang menjadi aksara-aksara seperti Aksara Burma, Kawi Kuno, Mallaesung, Pallawa, Tamil, Thai dan lain-lain. Aksara Keluarga Kawi adalah aksara-aksara yang diturunkan dari Aksara Kawi Kuno yang berkembang di Nusantara (Kepulauan di Indonesia dan sekitarnya) seperti aksara Jawa, Bali, Batak, Kagana (Renjang, Rencong, Lampung), Lontara dan lain-lain.



Sistem Tulisan Alfabet
Alfabet adalah sebuah sistem tulisan yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan. Kata alfabet diambil dari bahasa Yunani, dari dua huruf pertama tulisan mereka yaitu alfa dan beta. Alfabet berbeda dengan abjad, yang biasanya tidak memiliki lambang vokal, dan berbeda dengan abugida dan aksara silabis, yang setiap hurufnya melambangkan fonem namun dalam bentuk suku kata. Aksara Alfabet juga masih ketururnan Aksara Fenisia seperti Aksara Abjad, namun menambahkan lambang vokal.

Suatu fonem yang tidak dikandung dalam suatu alfabet dapat ditulis dengan dwihuruf atau tanda diakritik (akut, aksen, tilda, dsb), yang lazim terjadi dalam alfabet Latin. Contohnya dwihuruf /ng/ untuk fonem [ŋ] (konsonan sengau langit-langit belakang) dalam bahasa Indonesia; huruf N dengan tanda tilda (Ñ) untuk fonem [ɲ] (konsonan sengau langit-langit) dalam bahasa Spanyol. Karena lambang vokal dan konsonan dilambangkan tersendiri, Aksara-aksara yang termasuk Alfabet antara lain aksara Yunani, Latin, Fonetis Internasional, Hangeul, Georgia dan lain-lain. Aksara yang sering kita gunakan adalah aksara latin yang sering kita sebut alfabel, yang terdiri dari huruf A-Z. Aksara Alfabet sangat mudah untuk dipelajari, karena hanya tinggal merangkaikan hurufnya kecuali pada Aksara Hangeul (Aksara Korea) yang memiliki aturan tertentu (Baca Ayo Belajar Hangeul ).

Aksara Hangeul berbeda dengan aksara alfabet lainnya, dimana urutan Aksara Alfabet pada umumnya diawali dengan huruf yang melambangkan bunyi "A". Namun pada Hangeul huruf pertama pada urutanya adalah huruf Giyeuk () yang melambangkan konsonan "G". Susunan huruf seperti ini biasa ditemukan pada Aksara Abugida. Aksara Alfabet biasanya antara huruf vokal dan konsonan dalam urutanya dijadikan satu, dalam Hangeul, huruf yang diurutkan hanya konsonan, sedangkan vokalnya tersendiri, ini seolah-olah huruf vokal seperi manasuka atau opsional seperti Aksara Abjad.


Dalam penulisan Aksara Hangeul, huruf disusun sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti aksara Logogram. Penulisan Hangeul dilakukan per suku kata sehingga Hangeul mirip dengan Sistem Tulisan Abugida atau Silabis. Namun karena vokal dan konsonan dalam Hangeul di lambangkan dengan bentuk berbeda, maka Hangeul oleh ilmuwan memasukkan Hangeul ke dalam Sistem Tulisan Alfabet.



Sistem Tulisan Ideogram dan Piktogram
Ideogram berasal dari kata ideo (ide atau gagasan) dan gram (gambar/ simbol), secara istilah Ideogram adalah sistem tulisan yang berupa simbol atau gambar yang mewakili suatu gagasan atau ide tertentu. Sedangkan Piktogram adalah suatu ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya. Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Ideogram dan Piktogram sering digunakan bersama untuk menuliskan maksud tertentu, sehingga Sistem Tulisan Ini disebut Sistem Tulisan Ideo/ Piktogram.

Contoh dari Ideo/ Piktogram yang sering ita jumpai adalah rambu lalu lintas. Kita ketahui bahwa rambu lalu lintas berbentuk gambar dan tulisan yang singkat namn memiliki makna tertentu. Sebagai contoh gambar dibawah :
Gambar diatas terdiri dari gambar Anjing dan lingkaran merah yang bergaris diagonal di tengah. Gambar tersebut mengandung maksud "Anjing Dilarang Masuk", dimana gambar anjing merupakan piktograf yang mengilustrasikan hewan anjing, sedangkan lingkaran merah yang bergaris diagonal di tengah merupakan Ideogram yang mengandung arti "dilarang" atau "tidak boleh".


Sistem Tulisan Logogram
Sistem Tulisan Logogram adalah sistem tulisan yang setiap karakter hurufnya mewakili suatu kata tertentu. Biasanya berbentuk gambar yang melambangkan suatu bentuk benda namun tidak real atau tidak meniru bentuk fisik dari suatu objek. Berbeda dengan Piktogram yang menggambarkan fisik suatu objek, Logogram biasanya anya berupa coretan-coretan tapi merupakan suatu logo benda tertentu dan diartikan sebagai kata.

Cuplikan dari 1436 aksara Tionghoa primer yang sebagian di antaranya termasuk aksara morfemis.

 Aksara Cina atau yang disebut Hanzi adalah suatu logogram, dimana setiap karakter huruf hanzi melambangkan kata.  Aksara lain yang termasuk logogram adalah Aksara Hanja, yaitu aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea sebelum ditemukanya Hangeul oleh Raja Sejong dai Dinasti Joseon, Aksara Kanji yaitu aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Jepang. Aksara Chu Nom adalah aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Vietnam. Aksara Hieroglifdari mesir juga termasuk logogram jenis Logo-konsonantal, dan aksara Paku, Maya, dan Tangut adalah Logogram jenis Logo-Silabis.



Sistem Tulisan Semisilabis
Aksara semisilabis adalah sistem penulisan yang berperan sebagian sebagai alfabet dan sebagai suku kata. Istilah tradisional telah dikenal luas sebagai abugida. Sistem penulisan secara luas diklasifikasikan menjadi tiga kategori: logogram, di mana masing-masing mewakili tanda morfem seperti dalam tulisan Cina, semisilabis, di mana tanda masing-masing mewakili suku kata seperti dalam suku kata Jepang dan alpha, di mana setiap simbol mewakili fonem. Pada gilirannya, abjad dapat diklasifikasikan menurut bagaimana menunjukkan vokal: alfabet lengkap, menunjukkan vokal serta konsonan seperti dalam alfabet Yunani, abugida, menunjukkan vokal dan konsonan seperti Devanagari dan abjad jika tidak menunjukkan vokal seperti dalam tulisan Arab. Dalam kasus apapun, tiga kategori utama (logogram, semisilabis dan abjad) dapat ditemukan dalam proporsi yang berbeda dalam sistem penulisan, yang sering sulit untuk mengklasifikasikan sistem tertentu dalam satu kategori. Kadang-kadang istilah ini digunakan untuk menggambarkan sistem penulisan naskah campuran yang tidak cocok dengan salah satu dari tiga kategori utama.
Contoh dari Aksara Semisilabis adalah Aksara Zuyin Fuhao atau yang dikenal juga dengan Bopomofo, yang diambil dari 4 karakter pertama Aksara ini yaitu Bo, Po, Mo, dan Fo. Aksara Zuyin Fuhao digunakan di Taiwan (Republik Cina) untuk mengajarkan bahasa mandari pada penutur bahasa mandarin yang tidak berpendidikan.

Aksara Zuyin Fuhao

Sistem Tulisan Silabis
Aksara silabis (bahasa Inggris: syllabary; dari bahasa Latin: syllaba, artinya "suku kata") atau aksara suku kata adalah suatu sistem tulisan yang setiap hurufnya melambangkan suatu suku kata, yang merangkai kata-kata. Umumnya suatu huruf dalam aksara silabis melambangkan suatu bunyi konsonan yang diikuti oleh suatu bunyi vokal. Pengertian ini hampir sama dengan Aksara Alfasilabis yang dasarnya adalah satu karakter hurufnya mewakili satu suku kata. Perbedaan antara Silabis dengan Abugida terletak pada bentuk dasar setiap huruf. Pada Abugida, setiap lambang suku kata diawali dengan lambang konsonan dan diikuti oleh penanda vokal. Jika tidak diikuti oleh penanda vokal, biasanya konsonan tersebut dibaca sesuai dengan vokal dasar yang ditetapkan, misalnya dalam abugida aksara Dewanagari vokalnya adalah [a].

Dalam bahasa Jepang, lambang untuk bunyi /ke/, /ka/, dan /ko/ adalah け, か, dan こ, tidak memiliki kesamaan sebagai lambang bunyi [k]. Berbeda dengan abugida, setiap konsonan diikuti oleh penanda vokal/tanda diakritik. Contohnya, dalam abugida aksara Dewanagari, lambang untuk bunyi /ke, /ka/ dan /ko/ adalah के, का dan को, dengan lambang mengindikasikan bunyi [k].

Aksara yang termasuk dalam Aksara Silabis adalah Aksara Kana yang digunaka di Jepang, Aksara Kana terdiri dari Hiragana, Katakana, dan Manyogana. Namun yang sekarang dipakai hanya 2 dari 3 aksara Kana, Yaitu Hiragana yang digunakan untuk menulis kata asli dalam Bahasa Jepang, dan Katakan yang digunakan untuk menulis kata asing atau kata serapan disamping Menggunakan Kanji untuk menulis nama orang atau kata asli dalam Bahasa Jepang.


Selain aksara Kana, Aksara yang termasuk silabis lainya adalah Aksara Linear-B. aLinear B adalah aksara silabis yang digunakan untuk menulis bahasa Mikene Yunani, bentuk awal dari Bahasa Yunani. Aksara ini mendahului abjad Yunani beberapa abad dan tidak dipakai lagi seiring keruntuhan peradaban Mikene. Sebagian besar Linear B ditemukan di Knossos, Kidonia, Pylos, Thebes dan Mikene. Periode setelah Myenae, yang disebut Abad gelap Yunani, tidak menunjukkan adanya penggunaan tulisan ini. Linear B berhubungan dengan Linear A, aksara yang dipakai untuk menulis bahasa Minoan.

Itulah pembagian sistem tulisan beserta penjelasanya, untuk penjelasan setiap aksara pada setiap Sistem Tulisan baru sedikit, Insya Allah akan dibahas secara rinci berdasarkan Sistem Tulisanya. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.

Sumber: www.wikipedia.org

Senin, 18 Juni 2012

Chajatda, 잦았다, Menemukanmu For Anteng Kurniasih

Chajatda, 잦았다, Menemukanmu

OST Sungkyunkwan Scandal by JYJ

in Hangul, Romanizasion and Indonesian

for My Love Anteng Kurniasih



 솔직히 처음엔 몰랐어
soljikhi cheoeumen mollasseo
Sejujurnya, awalnya aku tidak menyadari


우연한 만남 있었지만
wuyeonhan mannam isseottjiman
kukira waktu itu adalah perjumpaan kita yang tidak disengaja


이제껏 난 기쁨 보단 아픔을 더 많이 배웠어
ijekkeot nan gippeum bodan apeumeul deo manhi baewosseo
Sampai saat ini, aku lebih mengenal kesedihan daripada kebahagiaan



눈물이 많았던 나지만
nunmuri manhattdeon najiman
Meskipun aku penuh air mata


너 에겐 웃음만 줄거야
neo egen useumman julgeoya
aku hanya akan membawa tawa untukmu

이제서야 내 반쪽을 찾았나봐
ijeseoya nae banjjokeul chajattnabwa
Aku harus menemukan belahan diriku,


이렇게 가슴이 뛰고 있잖아
ireoge gaseumi ttwigo ittjanha
yang membuat jantungku berdetak keras seperti ini

찾았다 내 사랑 내가 찾던 사람
chajattada nae sarang naega chatdeon saram
Aku menemukanmu, cintaku. orang yang selama ini kucari


뜨겁게 안아주고 싶어
tteugeopge anajugo shipeo
Aku ingin memberikan kehangatan pelukanku


가만히 눈을 감아 줄래
gamanhi nuneul gama jullae
Tetaplah di situ dan tutuplah matamu
 

내가 입맞춰 줄수 있게
naega ibmatchwojul su ittge
sehingga aku dapat menciummu
 

사랑해 널 사랑해
saranghae neol saranghae
Aku mencintaimu, kamulah yang kucintai
 

찾았다 내 곁에 둘 한 사람
chajattda nae gyeote dul han saram
Aku menemukanmu, orang yang akan kujaga di sampingku

마음을 닫았던 나지만
maeumeul dadattdeon najiman
Meskipun aku pernah menutupnya rapat-rapat
 

너 에겐 내 마음 줄거야
neo egen nae maeum julgeoya
hatiku akan kuberikan untukmu
 

이제서야 내 반쪽을 찾았나봐
ijeseoya nae banjjokeul chajattnabwa

Aku telah menemukan belahan diriku
 

이렇게 가슴이 뛰고 있잖아
ireohge gaseumi ddwigo itjanha

yang membuat jantungku berdetak keras seperti ini


찾았다 내 사랑 내가 찾던 사람
chajattada nae sarang naega chatdeon saram

Aku menemukanmu, cintaku. orang yang selama ini kucari


뜨겁게 안아주고 싶어
ddeugeopge anajugo shipeo
Aku ingin memberikan kehangatan pelukanku


가만히 눈을 감아 줄래
gamanhi nuneul gama jullae
Tetaplah di situ dan tutuplah matamu
 

내가 입맞춰 줄수 있게
naega ibmatchwojul su ittge
sehingga aku dapat menciummu
 

사랑해 널 사랑해
saranghae neol saranghae
Aku mencintaimu, kamulah yang kucintai
 

찾았다 내 곁에 둘 한 사람
chajattda nae gyeote dul han saram
Aku menemukanmu, orang yang akan kujaga di sampingku


다쳤던 내 마음 아픈 상처 다 안아준 사람
dachyeottdeon nae maeum apeun sangcheo da anajun saram

Orang yang menutupi semua luka hatiku
 

더 많이 사랑해 주고 싶어 언제까지나
deo manhi saranghae jugo shipeo eonjekkajina

aku ingin selalu mencintaimu sampai pada keabadian 
찾았다 내 사랑 내가 찾던 사람
chajattada nae sarang naega chatdeon saram

Aku menemukanmu, cintaku. orang yang selama ini kucari


뜨겁게 안아주고 싶어
tteugeopge anajugo shipeo
Aku ingin memberikan kehangatan pelukanku


가만히 눈을 감아 줄래
gamanhi nuneul gama jullae
Tetaplah di situ dan tutuplah matamu
 

내가 입맞춰 줄수 있게
naega ibmatchwojul su ittge
sehingga aku dapat menciummu


가만히 눈을 감아 줄래
gamanhi nuneul gama jullae

Tetaplah di situ dan tutuplah matamu
 

내가 입맞춰 줄수 있게
naega ibmatchwojul su ittge
sehingga aku dapat menciummu

사랑해 널 사랑해
saranghae neol saranghae

Aku mencintaimu, kamulah yang kucintai
 

찾았다 내 곁에 둘 한 사람
chajattda nae gyeote dul han saram
Aku menemukanmu, orang yang akan kujaga di sampingku


고맙다 내 곁에 와 줘서...
gomapda nae gyeote wa jwoseo...
Terima kasih karena kau berada di sisiku

Kelahiran dan Kematian Gatotkaca

Lahir dan mati karena konspirasi, itulah Gatotkaca, Ksatria dari Pringgondani. Sebenarnya Gatotkaca yang konon katanya punya otot kawat tulang besi sanggup menghabisi seluruh balakurawa sendirian. Kesaktiannya yang ditempa Dewata di kawah Candradimuka di puncak Gunung Jamurdipa membuat Gatotkaca memiliki ilmu kanuragan yang jauh melebihi tokoh lainnya. Dikisahkan Gatotkaca hanya bisa ditandingi oleh Sitija,Putra  Batara Wisnu. Memiliki ayah dari kasta Ksatria dan ibu dari golongan Raksasa membuat Gatotkaca memiliki  kesaktian yang terasah dengan baik.

Kelahiran Gatotkaca pada awalnya adalah salah satu konspirasi dari Dewata untuk menghadapi kaum raksasa yang ingin menggulingkan tahta Kahyangan. Konon, kesaktian kaum raksasa hanya dapat dikalahkan oleh makhluk yang memiliki kesaktian dan kecerdikan di saat bersamaan. Dan ini hanya dapat dimiliki oleh manusia yang terlahir dari perkawinan Ksatria dengan kaum Raksasa. Karena itulah Dewata menyusun skenario agar Bima menikahi Arimbi yang nantinya akan menjadi orangtua Gatotkaca. Dewata pun tidak akan bisa menghadapi kesaktian Gatotkaca. Karena itulah para dewata selain memberikan kesaktian yang maha dahsyat kepada Gatotkaca, dewata juga menciptakan senjata sakti sebagai alat penghancurnya agar para dewata tetap dapat mengontrol perilaku Gatotkaca.

Satu-satunya senjata yang dapat membunuh Gatotkaca adalah Panah Kuntawijayandanu yang karena kesalahan dewata jatuh ke tangan Adipati Karna, salah satu kerabat Kurawa dan merupakan kakak satu ibu dari Pandawa. Adipati Karna yang dikenal juga dengan sebutan Suryaatmaja atau Surya putra mendapatkan Senjata Panah Kuntawijayandanu dengan bantuan ayahnya Batara Surya. Pada saatnya nanti Gatotkaca akan mati dengan panah ini di medan perang Bharatayudha.

Karena sejak kecil Gatotkaca telah dididik keras dan mendapatkan tugas yang sangat berat untuk menjaga kedamaian negeri Amarta dan sekitarnya, serta negara yang di pimpinnya sendiri, hal ini menyebabkan dia tidak memiliki masa kecil yang lazim seperti anak-anak Pandawa lainnya. Setelah satu tahun dilahirkan, Gatotkaca sudah harus mencabut leher seorang raksasa. Dengan wujud pemuda perkasa meskipun umurnya baru satu tahun yang artinya masa kecil Gatotkaca sudah direnggut. Lebih mudah bagi Gatotkaca untuk mencabut leher raksasa daripada mengungkapkan isi hatinya. Tidak seperti kebanyakan tokoh wayang lainnya, Gatotkaca hanya memiliki satu pasangan yaitu Pregiwa. Terlalu keras menjalani kehidupannya membuat hati Gatotkaca sekeras batu.

Mungkin orang melihat Gatotkaca sebagai sosok yang angkuh, namun hal ini tidaklah sepenuhnya benar. Dia sangat perhatian kepada orang-orang yang dicintainya. Ibunya, pamannya Kalabendana bahkan sepupunya sendiri Abimanyu bahkan melebihi kepada kakak maupun adiknya sendiri. Angkuhnya perilaku Gatotkaca mungkin muncul karena dia merasa harus selalu kuat untuk menjalankan tugasnya untuk mengamankan kerajaan selama ditinggal oleh Pandawa untuk menjalani masa pembuangan.

Gatotkaca adalah sosok pribadi yang menjalankan tata krama tanpa terlihat seperti merendahkan diri sendiri. Dia sadar betul posisinya dan dia tahu bagaimana cara memperlakukan orang lain. Seperti ayahnya Werkudara, Gatotkaca tidak pernah berbicara dengan bahasa halus. Baik itu berbicara dengan Kresna, orangtuanya, bahkan kepada Dewata. Angkuh tetapi tidak sombong, selalu menilai orang lain dari perbuatan mereka.

Gatotkaca memiliki rasa setia kawan yang sangat besar. Pernah suatu ketika dia harus menutupi kebohongan Abimanyu yang hendak menikahi wanita lain. Meskipun tahu bahwa Abimanyu telah berbuat salah, namun Gatotkaca tetap berusaha membelanya bahkan sampai berujung kepada kematian paman yang paing dia sayangi yaitu Kalabendana.

Dalam perang Bharatayudha, Gatotkaca tidak diperbolehkan turun ke medan perang secara langsung. Dia hanya berjaga-jaga dari udara untuk memastikan tidak ada penyusup masuk mengganggu perang suci tersebut. Gatotkaca hanya boleh turun apabila dipanggil oleh Kresna. Hingga pada saatnya tiba, Kresna memerintahkan Gatotkaca menyerang pasukan Kurawa. Sebenarnya posisi Pandawa masih dapat bertahan, namun turunnya Gatotkaca selain untuk melemahkan pasukan musuh tetapi juga sebagai pancingan agar Karna melepaskan panah Kuntawijayandanu. Hanya dengan tombak inilah Arjuna dapat dikalahkan oleh karna. Kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh Kresna untuk mengamankan posisi Arjuna, sepupu sekaligus adik iparnya. Sebelumnya Gatotkaca tahu bahwa ajalnya sudah dekat namun dia tetap menjalankan perintah dari Kresna demi menyelamatkan pamannya, Arjuna. Dan sebagai kebanggaan dia menjadi pemimpin pasukan Pandawa seperti ayahnya, orang yang paling diteladani dan ditiru oleh Gatotkaca. Lahir karena konspirasi, mati pun juga karena konspirasi.

Banyak hal yang sangat unik dari gatotkaca termasuk sisi lemahnya sebagai manusia disamping kekuatannya sebagai seorang ksatria

Pakaian Werkudara dan Anoman

Setiap Tokoh dalam Pewayangan memakai busana yang juga melambangkan sifat serta kedudukanya. Yang terkenal adalah busana yang dipakai oleh dua tokoh wayang yang merupakan Titisan Batara Bayu, yaitu Anoman dan Werkudara. Meski mereka berbeda bangsa, Anoman dari bangsa Manusia Kera, sedangkan Werkudara adalah bangsa Manusia dan merupakan putra seorang raja, namun mereka memakai pakaian yang sama sebagai tandan Manunggaling Bayu, atau Satu keturunan Bayu, Satu guru Bayu. meskipun sama tapi ada yang dipakai oleh Werkudara yang tidak dipakai oleh Anoman, karena Werkudara mendapatkan busana atau perhiasan itu bukan sebagai ciri khas Titisan Bayu.

Berikut adalah busana atau pakaian yang digunakan Bima atau Werkudara atau Bimasena atau Bayusuta. (dicetak tebal hitam yang sama-sama dipakai Werkudara dan Anoman, yang dicetak tebal merah yang hanya dipakai Werkudara.):


 Gelung Minangkara Cinandhi Rengga Endhep Ngarep Dhuwur Mburi (Endhep Ngarep Dhuwur Mburi: Rendah Depan, Tinggi Belakang), artinya Raden Wrekudara dan Raden Anoman merupakan ksatria yang tidak senang pamer dan sombong mengenai kepandaian yang dipahami serta dapat menunjukkan dirinya sebagai makhluk Tuhan, dan juga Tuhan sebagai penguasa yang harus disembah.Itulah Arti dari Endhep Ngarep Duwur Mburi di depan rendah hati dan tidak sombong, di belakang sebenarnya berilmu tinggi.

Pupuk Mas Rineka Jaroting Asem, artinya pupuk mas ( Perhiasan ) yang berada pada dahi Raden Wrekudara dan Raden Anoman seperti akar pohon asem yang wujudnya rumit, mewujudkan bahwa Raden Wrekudara dan Raden Anoman memiliki akal pikiran yang sangat maju.

Sumping Pudhak Sinumpet, artinya Raden Wrekudara dan Raden Anoman memiliki pengetahuan agama yang dalam tetapi disembunyikan, seperti layaknya orang bodoh namun sesungguhnya pengertian Raden Wrekudara dan Raden Anoman ibarat luasnya Samudra.

Anting-anting Panunggul Maniking Toya, artinya Raden Wrekudara dan Raden Anoman adalah orang yang memiliki pandangan yang luas sehingga sulit untuk ditipu.

Kelat Bau Rineka Balibar Manggis Binelah Tekan Kendhagane Trus Njaba Njerone, Binasakake bawa leksana, datan kersa ngoncati pangandikan kang wus kaweca, artinya perhiasan yang dikenakan di lengan Raden Wrekudara dan Raden Anoman seperti belahan buah manggis yang melambangkan orang yang teguh terhadap janjinya (Binasakake bawa leksana) dan tidak pernah mengingkari apa yang pernah diucapkan (datan kersa ngoncati pangandikan kang wus kaweca).

Gelang Candrakirana, artinya gelang yang dipakai oleh Raden Wrekudara dan Raden Anomana berwujud seperti bulan purnama, sebagai symbol orang yang memiliki pengetahuan yang benar serta luas yang digunakan untuk diamalkan kepada sesama.

Kuku Pancanaka, artinya lima kuku yang sama panjangnya pertanda bahwa Raden Wrekudara dan Raden Anoman adalah orang yang mampu menyimpan berbagai macam pengetahuan serta sebagai pelindung para Pandawa untuk Werkudara dan Pelindung Ramawijaya Untuk Anoman. Dan sekaligus sebagai ciri khas bahwa mereka adalah Titisan Batara Bayu, dimana Batara Bayu pun memikiki Kuku Pancanaka.

Kampuh Poleng Bang Bintulu, kampuh/ kain yang mempunyai 4 macam warna di dalamnya. Pewarnaan kampuh yang berjumlah 4 macam tersebut merupakan bentuk simbolisasi dan nafsu manusia, yaitu Lawwamah, Sufiah, Ammarah, dan Mutmainah. Nafsu merah dari desakan kedugingan yang berasal dari anasir api, nafsu hitam berasal dari anasir tanah, nafsu kuning berasal dari anasir suasana ( udara ) dan nafsu putih yang berasal dari anasir air. Empat nafsu tersebut merupakan pembentuk jasmani. Masing-masing anasir membawa sifat asalnya. Empat nafsu itu yang menjadi musuh manusia yang harus dikendalikan, atau dikalahkan.Serta Ciri khas ke dua selain Kuku Pancanaka sebagai pertanda titisan Batara Bayu.

 Paningset Cindhe Bara Binelah Numpang Wentis Kanan Kering, artinya ikat pinggang cindhe yang dikenakan Raden Wrekudara dan Raden Anoman melambangkan orang yang sudah menguasai keyakinan religi dengan tuntas.

Kalung Nogobondo, yaitu kalung dari ular, dimana ular tersebut akan menjaga Raden Werkudara dan Raden Anoman agar tetap jujur. Jika tidak jujur maka kalung itu akan berubag menjadi ular dan menggigit keduanya sampai mati..

Porong Nagaraja Mungwing Dhengkul. Yaitu celana bergambar naga dan meutupi lutut Raden Werkudara. Maknanya Raden Wrekudara memegang kebenaran dan memantapkan ilmu diri terhadap kritik dan pendapat orang lain. Raden Wrekudara mengenakan Porong Naga Raja juga sebagai pertanda bahwa dia telah bertemu dengan Dewa Ruci.