Sabtu, 08 Juni 2013

Sistem Tulisan

Huruf/ Aksara Jawa
Sejarah manusia tidak terlepas dari tulisan. Tulisan sangat bermanfaat dala perkembangan sejarah manusia, dengan tulisan manusia dapat menggambarkan kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Bahkan menurut ilmuan, sebuah peradaban manusia dikatakan meninggalkan zaman pra sejarah dan maju ketika peradaban tersebut telah mengenal tulisan.Tulisan berkaitan dengan aksara atau huruf. Kedua kata tesebut sering diartikan sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan. Pengertian dari Aksara adalah adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya (batu, kayu, kain, dll) untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa atau disebut Sistem Tulisan. Sedangkan Huruf adalah suatu grafem dari sebuah sistem tulisan atau aksara. Grafem sendiri adalah satuan unit terkecil sebagai pembeda dalam sebuah sistem aksara (Wikipedia).

Tulisan juga berpengaruh pada penyebaran suatu bahasa tertentu dan perkembangan bahasa tersebut. Saat ini terdapat kurang lebih 6000 bahasa yang dituturkan di seluruh dunia, dan sekitar 100 bahasa memiliki aksara tulis sendiri (Wikipedia). Diantaranya Bahasa Jawa dengan Aksara Jawa, Bahasa Korea dengan Aksara Hangeul, dan Bahasa Jepang dengan Aksara Kanji dan Kana (Hiragana, Katakana, Manyongana), dan lain-lain. Namun ada sebuah aksara yang dapat digunakan untuk menulis bahasa lain, sebagai contoh Bahasa Jawa bisa ditulis dengan aksara Jawa, bisa juga ditulis dengan Aksara Arab dengan berbagai penyesuaian. Sedangkan sisanya menggunakan aksara latin untuk aksara tulisnya.

Dari sekitar 100 aksara tulis yang ada, ilmuan membaginya dalam 7 Sistem Tulisan. Sistem-sistem ini dibedakan berdasarkan kemiripan bunyi, kemiripan bentuk, dan turunan aksara tersebut. Ketujuh Sistem Tulisan tersebut adalah Abjad, Abugida, Alfabet, Ideo/Piktogram, Logogram, Semi Silabis dan Silabis.

Sistem Tulisan Abjad
Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem (satuan terkecil dai bahasa) kecuali vokal. Dengan kata lain sistem tulisan Abjad adalah sistem tulisan yang aksaranya hanya terdiri dari huruf Konsonan. Kata "Abjad" sendiri diambil dari 4 huruf pertama dari Aksara Arab, yaitu Alif, Ba, Jim, dan Dal yang jika dirangkai akan berbunyi Abjad. Aksara-aksara yang termasuk dalam Sistem Penulisan Abjad antara lain Aksara Arab, Jawi (Aksara Arab yang digunakan untuk menulis Bahasa Melayu), Penggon (Aksara Arab yang digunakan untuk menulis Bahasa Jawa), Abjad Aram, Abjad Ibrani, Nabath, Fenisia, Suryani, Tifinag dan lain-lain.

Aksara yang terdapat pada Sistem Penulisan Abjad banyak diturunkan dari Abjad Fenisia. Abjad Fenisia berasal dari kira-kira tahun 1000 SM dan merupakan turunan langsung huruf Proto-Sinai. Huruf ini digunakan oleh orang Fenisia untuk menulis bahasa Fenisia, sebuah bahasa Semitik Utara.

Bentuk Abjad Fenisia: 


Aksara yang termasuk Sistem tulisan Abjad


Sistem Tulisan Abugida
Sistem Tulisan Abugida atau disebut pula alfasilabis adalah aksara segmental yang didasarkan pada konsonan dengan notasi vokal yang diwajibkan tapi bersifat sekunder. Alfasilabis berasal dari kala Alfa yang merujuk pada huruf vokal, dan silabis yang berasal dari bahasa Inggris syllabary dan Bahasa Latin syllaba yang berarti Suku Kata. Dengan kata lain Abugida adalah Sistem tulisan dimana satu karakter aksara mewakili satu suku kata dengan notasi vokal yang diwajibkan (biasanya 'a') dan melekat di setiap karakter. Jadi satu karakter terdiri dari suatu huruf konsonan dan huruf 'a'.

Aksara yang termasuk Sistem Tulisan Abugida kebanyakan adalah rumpun Aksara Brahmi, dan merupakan sistem penulisan dengan jenis aksara terbanyak dibanding dengan sistem tulisan yang lain. Aksara Brahmi berasal dai India yang telah digunakan sejak abad ke-3 Sebelum Masehi pada masa pemerintahan Raja Ashoka.



Aksara Brahmi dalam perkembanganya menurunkan aksara-aksara lain dan dibagi menurut wilayah penyebarannya, yaitu Utara, Selatan dan Keluarga Kawi (Jawa Kuno). Perkembangan Aksara Brahmi terjadi di utara india sampai ke Tibet menurunkan aksara-aksara seperti Assam, Bengali, Gujrati dan Dewanagari yang dugunakan sebagai Aksara Tulis Nasional di India sekarang serta lainnya. Sedangka Aksara Brahmi di selatan berkembang menjadi aksara-aksara seperti Aksara Burma, Kawi Kuno, Mallaesung, Pallawa, Tamil, Thai dan lain-lain. Aksara Keluarga Kawi adalah aksara-aksara yang diturunkan dari Aksara Kawi Kuno yang berkembang di Nusantara (Kepulauan di Indonesia dan sekitarnya) seperti aksara Jawa, Bali, Batak, Kagana (Renjang, Rencong, Lampung), Lontara dan lain-lain.



Sistem Tulisan Alfabet
Alfabet adalah sebuah sistem tulisan yang berdasarkan lambang fonem vokal dan konsonan. Kata alfabet diambil dari bahasa Yunani, dari dua huruf pertama tulisan mereka yaitu alfa dan beta. Alfabet berbeda dengan abjad, yang biasanya tidak memiliki lambang vokal, dan berbeda dengan abugida dan aksara silabis, yang setiap hurufnya melambangkan fonem namun dalam bentuk suku kata. Aksara Alfabet juga masih ketururnan Aksara Fenisia seperti Aksara Abjad, namun menambahkan lambang vokal.

Suatu fonem yang tidak dikandung dalam suatu alfabet dapat ditulis dengan dwihuruf atau tanda diakritik (akut, aksen, tilda, dsb), yang lazim terjadi dalam alfabet Latin. Contohnya dwihuruf /ng/ untuk fonem [ŋ] (konsonan sengau langit-langit belakang) dalam bahasa Indonesia; huruf N dengan tanda tilda (Ñ) untuk fonem [ɲ] (konsonan sengau langit-langit) dalam bahasa Spanyol. Karena lambang vokal dan konsonan dilambangkan tersendiri, Aksara-aksara yang termasuk Alfabet antara lain aksara Yunani, Latin, Fonetis Internasional, Hangeul, Georgia dan lain-lain. Aksara yang sering kita gunakan adalah aksara latin yang sering kita sebut alfabel, yang terdiri dari huruf A-Z. Aksara Alfabet sangat mudah untuk dipelajari, karena hanya tinggal merangkaikan hurufnya kecuali pada Aksara Hangeul (Aksara Korea) yang memiliki aturan tertentu (Baca Ayo Belajar Hangeul ).

Aksara Hangeul berbeda dengan aksara alfabet lainnya, dimana urutan Aksara Alfabet pada umumnya diawali dengan huruf yang melambangkan bunyi "A". Namun pada Hangeul huruf pertama pada urutanya adalah huruf Giyeuk () yang melambangkan konsonan "G". Susunan huruf seperti ini biasa ditemukan pada Aksara Abugida. Aksara Alfabet biasanya antara huruf vokal dan konsonan dalam urutanya dijadikan satu, dalam Hangeul, huruf yang diurutkan hanya konsonan, sedangkan vokalnya tersendiri, ini seolah-olah huruf vokal seperi manasuka atau opsional seperti Aksara Abjad.


Dalam penulisan Aksara Hangeul, huruf disusun sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti aksara Logogram. Penulisan Hangeul dilakukan per suku kata sehingga Hangeul mirip dengan Sistem Tulisan Abugida atau Silabis. Namun karena vokal dan konsonan dalam Hangeul di lambangkan dengan bentuk berbeda, maka Hangeul oleh ilmuwan memasukkan Hangeul ke dalam Sistem Tulisan Alfabet.



Sistem Tulisan Ideogram dan Piktogram
Ideogram berasal dari kata ideo (ide atau gagasan) dan gram (gambar/ simbol), secara istilah Ideogram adalah sistem tulisan yang berupa simbol atau gambar yang mewakili suatu gagasan atau ide tertentu. Sedangkan Piktogram adalah suatu ideogram yang menyampaikan suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang sebenarnya. Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Ideogram dan Piktogram sering digunakan bersama untuk menuliskan maksud tertentu, sehingga Sistem Tulisan Ini disebut Sistem Tulisan Ideo/ Piktogram.

Contoh dari Ideo/ Piktogram yang sering ita jumpai adalah rambu lalu lintas. Kita ketahui bahwa rambu lalu lintas berbentuk gambar dan tulisan yang singkat namn memiliki makna tertentu. Sebagai contoh gambar dibawah :
Gambar diatas terdiri dari gambar Anjing dan lingkaran merah yang bergaris diagonal di tengah. Gambar tersebut mengandung maksud "Anjing Dilarang Masuk", dimana gambar anjing merupakan piktograf yang mengilustrasikan hewan anjing, sedangkan lingkaran merah yang bergaris diagonal di tengah merupakan Ideogram yang mengandung arti "dilarang" atau "tidak boleh".


Sistem Tulisan Logogram
Sistem Tulisan Logogram adalah sistem tulisan yang setiap karakter hurufnya mewakili suatu kata tertentu. Biasanya berbentuk gambar yang melambangkan suatu bentuk benda namun tidak real atau tidak meniru bentuk fisik dari suatu objek. Berbeda dengan Piktogram yang menggambarkan fisik suatu objek, Logogram biasanya anya berupa coretan-coretan tapi merupakan suatu logo benda tertentu dan diartikan sebagai kata.

Cuplikan dari 1436 aksara Tionghoa primer yang sebagian di antaranya termasuk aksara morfemis.

 Aksara Cina atau yang disebut Hanzi adalah suatu logogram, dimana setiap karakter huruf hanzi melambangkan kata.  Aksara lain yang termasuk logogram adalah Aksara Hanja, yaitu aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Korea sebelum ditemukanya Hangeul oleh Raja Sejong dai Dinasti Joseon, Aksara Kanji yaitu aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Jepang. Aksara Chu Nom adalah aksara Hanzi yang digunakan untuk menulis Bahasa Vietnam. Aksara Hieroglifdari mesir juga termasuk logogram jenis Logo-konsonantal, dan aksara Paku, Maya, dan Tangut adalah Logogram jenis Logo-Silabis.



Sistem Tulisan Semisilabis
Aksara semisilabis adalah sistem penulisan yang berperan sebagian sebagai alfabet dan sebagai suku kata. Istilah tradisional telah dikenal luas sebagai abugida. Sistem penulisan secara luas diklasifikasikan menjadi tiga kategori: logogram, di mana masing-masing mewakili tanda morfem seperti dalam tulisan Cina, semisilabis, di mana tanda masing-masing mewakili suku kata seperti dalam suku kata Jepang dan alpha, di mana setiap simbol mewakili fonem. Pada gilirannya, abjad dapat diklasifikasikan menurut bagaimana menunjukkan vokal: alfabet lengkap, menunjukkan vokal serta konsonan seperti dalam alfabet Yunani, abugida, menunjukkan vokal dan konsonan seperti Devanagari dan abjad jika tidak menunjukkan vokal seperti dalam tulisan Arab. Dalam kasus apapun, tiga kategori utama (logogram, semisilabis dan abjad) dapat ditemukan dalam proporsi yang berbeda dalam sistem penulisan, yang sering sulit untuk mengklasifikasikan sistem tertentu dalam satu kategori. Kadang-kadang istilah ini digunakan untuk menggambarkan sistem penulisan naskah campuran yang tidak cocok dengan salah satu dari tiga kategori utama.
Contoh dari Aksara Semisilabis adalah Aksara Zuyin Fuhao atau yang dikenal juga dengan Bopomofo, yang diambil dari 4 karakter pertama Aksara ini yaitu Bo, Po, Mo, dan Fo. Aksara Zuyin Fuhao digunakan di Taiwan (Republik Cina) untuk mengajarkan bahasa mandari pada penutur bahasa mandarin yang tidak berpendidikan.

Aksara Zuyin Fuhao

Sistem Tulisan Silabis
Aksara silabis (bahasa Inggris: syllabary; dari bahasa Latin: syllaba, artinya "suku kata") atau aksara suku kata adalah suatu sistem tulisan yang setiap hurufnya melambangkan suatu suku kata, yang merangkai kata-kata. Umumnya suatu huruf dalam aksara silabis melambangkan suatu bunyi konsonan yang diikuti oleh suatu bunyi vokal. Pengertian ini hampir sama dengan Aksara Alfasilabis yang dasarnya adalah satu karakter hurufnya mewakili satu suku kata. Perbedaan antara Silabis dengan Abugida terletak pada bentuk dasar setiap huruf. Pada Abugida, setiap lambang suku kata diawali dengan lambang konsonan dan diikuti oleh penanda vokal. Jika tidak diikuti oleh penanda vokal, biasanya konsonan tersebut dibaca sesuai dengan vokal dasar yang ditetapkan, misalnya dalam abugida aksara Dewanagari vokalnya adalah [a].

Dalam bahasa Jepang, lambang untuk bunyi /ke/, /ka/, dan /ko/ adalah け, か, dan こ, tidak memiliki kesamaan sebagai lambang bunyi [k]. Berbeda dengan abugida, setiap konsonan diikuti oleh penanda vokal/tanda diakritik. Contohnya, dalam abugida aksara Dewanagari, lambang untuk bunyi /ke, /ka/ dan /ko/ adalah के, का dan को, dengan lambang mengindikasikan bunyi [k].

Aksara yang termasuk dalam Aksara Silabis adalah Aksara Kana yang digunaka di Jepang, Aksara Kana terdiri dari Hiragana, Katakana, dan Manyogana. Namun yang sekarang dipakai hanya 2 dari 3 aksara Kana, Yaitu Hiragana yang digunakan untuk menulis kata asli dalam Bahasa Jepang, dan Katakan yang digunakan untuk menulis kata asing atau kata serapan disamping Menggunakan Kanji untuk menulis nama orang atau kata asli dalam Bahasa Jepang.


Selain aksara Kana, Aksara yang termasuk silabis lainya adalah Aksara Linear-B. aLinear B adalah aksara silabis yang digunakan untuk menulis bahasa Mikene Yunani, bentuk awal dari Bahasa Yunani. Aksara ini mendahului abjad Yunani beberapa abad dan tidak dipakai lagi seiring keruntuhan peradaban Mikene. Sebagian besar Linear B ditemukan di Knossos, Kidonia, Pylos, Thebes dan Mikene. Periode setelah Myenae, yang disebut Abad gelap Yunani, tidak menunjukkan adanya penggunaan tulisan ini. Linear B berhubungan dengan Linear A, aksara yang dipakai untuk menulis bahasa Minoan.

Itulah pembagian sistem tulisan beserta penjelasanya, untuk penjelasan setiap aksara pada setiap Sistem Tulisan baru sedikit, Insya Allah akan dibahas secara rinci berdasarkan Sistem Tulisanya. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.

Sumber: www.wikipedia.org

Tidak ada komentar: